Thursday, 13 December 2012

kerinduanku


Menyalang rindu
Seikat subuh menerpaku
Belalak mata sandar pedih
Lapang hati selabuh kayuh

Jendela terbuka
Di luar musim apa
Kenapa langit masih membuang kesedihan
Dengan air mata hujan

Mungkin teroka hati dingin
Setelah ranggas dahaga musim lalu

Aku benar benar terpaku
Ketika hanya mengulang waktu
Dari perjalanan senyap ke senyap
Dan ntah berapa lama kau tak mendekap

Kebersamaan ini semakin asing
Hingga terlalu sibuk ku menyelami
Tapi kerinduanku tetap bergeming
Selagi masih ada mimpi di siang hari

No comments:

Post a Comment